Ilustrasi Anak dengan Autisme

Permasalahan Perilaku pada Anak dengan Autisme (ASD)

Ilustrasi Anak dengan Autisme
Permasalahan perilaku pada penyandang autisme seringkali berkaitan dengan kondisi autisme itu sendiri

Anak-anak dengan autisme sering memiliki permasalahan perilaku seperti mengibas-ngibas tangannya saat berbicara, tidak menatap mata lawan bicara, berteriak, dsb. Akan tetapi, ini bukan karena keinginannya. Perilaku-perilaku yang unik pada anak-anak dengan autisme ini memang disebabkan oleh kondisi yang mereka miliki.

Misalnya saja soal menatap mata lawan bicara. Beberapa penyandang (dewasa) mengaku bahwa mereka tidak membuat tatapan mata ketika berbicara karena hal tersebut membuat mereka stres. Ini mengindikasikan bahwa mungkin memang kondisi autisme berkaitan dengan perilaku tidak menatap mata lawan bicara.

Sealnjutnya, mari kita lihat perihal perilaku suka berteriak. Anak-anak dengan autisme terkadang tiba-tiba berteriak (meltdown). Kelihatannya sepertinya tanpa sebab. Padahal, anak-anak dengan autisme seringkali memiliki permasalahan sensori. Beberapa yang peka terhadap suara bising misalnya, mereka bisa saja tiba-tiba berteriak di pusat perbelanjaan karena lingkungan itu terlalu bising bagi mereka.

Stimming merupakan stimulasi diri dan sering dilakukan oleh penyandang autisme secara tanpa sadar sebagai upaya menenangkan diri mereka. Mengibas-ngibaskan tangan merupakan salah satu bentuk stimming yang dapat diamati pada anak-anak dengan autisme. Mengibas-ngibaskan tangan ini mereka lakukan untuk menenangkan dirinya yang gelisah.

Anak-anak autisme juga seringkali memiliki permasalahan komunikasi. Akibatnya, mereka sulit menyampaikan keluhan yang mereka rasakan. Hal ini tentunya dapat membuat mereka frustrasi dan bukannya mendiskusikan solusinya malah meltdown.

Kegelisahan akibat perubahan rutinitas juga dapat menyebabkan permasalahan perilaku. Anak-anak dengan autisme cenderung rigid atau kaku sehingga sekalinya ada perubahan dalam rutinitas, mereka dapat merasa gelisah sehingga menampilkan perilaku-perilaku yang bermasalah.

Melihat ada banyaknya keterkaitan antara kondisi autisme itu sendiri dengan permasalahan perilaku, maka kita tidak bisa sekadar menyalahkan anak penyandang autisme atau orang tuanya. Maka dari itu, masyarakat secara umum sepatutnya juga lebih dewasa menyikapi hal-hal yang tampaknya tidak wajar.

Perilaku-perilaku bermasalah pada anak dengan autisme ini dapat dikurangi dengan pendekatan-pendekatan yang didasarkan pada analisa penyebab, pola, dsb. Orang tua juga dapat meminta bantuan dari para profesional (dokter, psikolog, terapis) untuk memperbaiki permasalah perilaku ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ShipShape

    X
    CONTACT US