Autisme adalah sebuah gangguan tumbuh kembang yang memengaruhi bagaimana seorang anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan yang lain.

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan spektrum autisme ini disebut spektrum karena bagaimana autisme ini memengaruhi tiap-tiap penyandangnya adalah berbeda dari segi kelebihan-kelebihan (yang dimiliki), gejala-gejala, maupun tantangan-tantangan (yang dihadapi).
Tanda-tanda dan gejala-gejala umum autisme
Hal-hal berikut dapat menandakan bahwa seesorang memiliki autisme, tetapi tidak semua penyandang autisme memiliki semua gejala-gejala berikut.
- Kurangnya kontak mata,
- kurangnya ekspresi wajah,
- tidak bermain dengan menggunakan imajinasinya,
- terlambat bicara atau tidak bisa bicara,
- sulit dalam mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami,
- sering mengulang-ngulang kata-kata dan frasa-frasa,
- tidak memahami kiasan,
- sulit merasakan dan mengartikan perasaan orang-orang,
- terlalu sensitif pada suara, sentuhan, bau, atau cahaya,
- memiliki ritual-ritual dan perilaku yang berulang-ulang,
- tidak menyukai perubahan rutinitas, dan
- sulit berteman dan bersosialisasi.
Red flags autisme
Berdasarkan Alodokter, apabila pada anak terlihat gejala-gejala seperti berikut, hendaknya anak segera diperiksakan ke dokter:
- Kehilangan kemampuan berbicara atau berinteraksi.
- Tidak memberi respon bahagia atau senyum hingga usia 6 bulan.
- Tidak meniru suara atau ekspresi wajah hingga usia 9 bulan.
- Tidak mengoceh hingga 12 bulan.
- Tidak memberi gestur tubuh seperti melambai hingga usia 14 bulan.
- Tidak mengucapkan satu katapun hingga usia 16 bulan.
Penyebab & faktor resiko
Belum ditemukan satu penyebab yang pasti untuk autisme, tetapi faktor genetik dan lingkungan mungkin memiliki peran.
Faktor-faktor yang mungkin meningkatkan resiko autisme di antaranya:
- faktor genetik,
- lahir dari orang tua yang usianya lebih tua,
- berjenis kelamin laki-laki, dan
- lahir prematur (kurang dari 26 minggu kandungan).
Dampak autisme
Autisme dapat memberikan dampak-dampak yang tidak diinginkan seperti:
- kegagalan akademik,
- permasalahan dalam dunia kerja,
- tidak bisa hidup mandiri,
- kesendirian (isolasi sosial),
- stres dalam keluarga, dan
- perlakuan buruk oleh orang lain dan perundungan (di-bully).
Oleh karena dampak yang ditimbulkan dari autisme bisa sangat buruk bagi penyandang maupun keluarga, deteksi dan intervensi dini tentunya sangat penting. Dengan gejala-gejala yang dimilikinya, seorang anak dengan autisme bisa kesulitan untuk bersosialisasi dan diterima oleh yang lain serta kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ini merupakan masalah yang serius sebab (tergantung keparahannya) kesulitan-kesulitan ini dapat berdampak buruk pada pembelajaran dan juga kesejahteraan penyandang secara keseluruhan. Dengan segera diperiksakan ke dokter ketika orang tua melihat tanda-tanda autisme, diagnosa dapat dilakukan. Apabila anak terdiagnosa autisme, anak itu bisa segera mendapatkan penanganan yang dibutuhkannya sehingga dapat berfungsi dengan lebih baik.
Referensi
- ALODOKTER. Gejala Autisme [daring]. 2018 [dilihat 17 Maret 2021]. Tersedia dari: https://www.alodokter.com/autisme/gejala
- ALODOKTER. Penyebab Autisme [daring]. 2018 [dilihat 17 Maret 2021]. Tersedia dari: https://www.alodokter.com/autisme/penyebab
- AUTISM RESEARCH INSTITUTE. What is Autism? [daring]. Tidak tersedia [dilihat 17 Maret 2021]. Tersedia dari: https://www.autism.org/what-is-autism/
- AUTISTICA. Signs and symptoms of autism [daring]. Tidak tersedia [dilihat 17 Maret 2021]. Tersedia dari: https://www.autistica.org.uk/what-is-autism/what-is-autism/signs-and-symptoms-of-autism
- CDC. What is Autism Spectrum Disorder? 2020 [dilihat 17 Maret 2021]. Tersedia dari: https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/facts.html
- MAYO CLINIC. Autism spectrum disorder. 2018 [dilihat 17 Maret 2021]. Tersedia dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/autism-spectrum-disorder/symptoms-causes/syc-20352928